Sampai saat ini pihak kepolisian belum dapat memastikan dan memastikan penyebab kebakaran yang bermula di gudang Pertamina Lumbang pada Jumat (3/3/2023) yang menelan sedikitnya 19 korban jiwa.
Humas Komando Polri Brigjen Karo Benmas mengatakan, Rabu (8/3/2023), hingga hari ini penyidik terus melakukan eskalasi kasus.
“Proses penyelidikan terkait keadaan kebakaran masih berjalan sesuai permintaan kami dan penyelidikan masih berjalan,” kata Ramadan dalam jumpa pers di RS Polri Karamat Jati, Jakarta Timur, Rabu (3/8/2023). . .
Terkait pemeriksaan mendalam yang dilakukan tim penyidik, ia meminta keterangan sejumlah saksi, termasuk Pak B, dan angkat bicara. T.Pertamina.
Lima hari telah berlalu sejak ayam jago merah melahap gudang Pertamina Blombang dan rumah tetangganya, dan sekitar 24 saksi telah diperiksa.
Ramadhan berkata, “Adapun interogasi atau saksi-saksi yang diinterogasi, sama seperti kemarin.”
Ramadan mengatakan 24 saksi itu 10 lebih banyak dari jumlah yang diperiksa baru-baru ini.
“Sejauh ini 24 orang telah diinterogasi.
Untuk semua saksi yang diperiksa, termasuk dari Pertamina.
Yang diperiksa adalah operator dan pengawas keamanan gudang Pertamina Bloomang dan masyarakat.
“Total ada 24 orang yang diperiksa, termasuk 8 pengawas operator, 2 satpam, dan 14 saksi masyarakat,” kata Ramadan.
Sebanyak 12 jenazah telah teridentifikasi.
Petugas medis RS Polri Karamat Jati berhasil mengidentifikasi kembali jenazah empat korban tambahan kebakaran gudang Pertamina Lumbang pada pukul 16.00 WIB hari ini (3 Agustus 2023).
Empat jenazah yang telah teridentifikasi terdiri dari dua laki-laki dan dua perempuan.
“Tim DVI berhasil mengidentifikasi 8 jenazah DNA hingga kemarin, maka hari ini kami mengupdate kembali operasional tim DVI,” kata Ahmed, Kabid Humas Mabes Polri, “Hari ini kami konfirmasi 4 jenazah lagi.” Ramadhan kepada wartawan di RS Polri Karamat Ghatti, Rabu (8/3/2023).
Demikian kata Kepala RS Polri Brigjen Haryanto, 12 jenazah telah teridentifikasi.
Ia menjelaskan, “Hingga Rabu, 8 Maret 2023 pukul 16.00 WIB, total korban yang terkonfirmasi sebanyak 12 orang.”
Dari 15 jenazah yang diserahkan ke RS Polri, masih ada 3 jenazah dan 1 jenazah belum teridentifikasi.
Berikut rincian 12 korban yang teridentifikasi, salah satunya adalah anak berusia 4 tahun.
1- Jenazah Ahmed Bakhoury yang berusia 41 tahun kini telah diserahkan kepada keluarganya.
2- Jenazah Bassem Fakhr Hidayatullah, 28 tahun, kini telah diserahkan ke keluarganya.
3. Jenazah Iriana (61) diserahkan ke keluarganya.
4. Mayat sebagai Sumiati alias Neneng, perempuan berusia 71 tahun yang teridentifikasi berdasarkan DNA, gigi, rekam medis, dan harta atau benda yang menempel di tubuhnya.
5. Jenazah yang menyandang nama anak perempuan berusia 4 tahun, Rafasiya Zaid Atallah, diidentifikasi berdasarkan DNA, gigi, rekam medis, dan barang atau benda yang melekat pada jenazah.
6. Jenazah bernama Trish diidentifikasi sebagai Rhea Aprilita, gadis berusia 12 tahun, berdasarkan DNA, gigi dan catatan medis.
7. Jenazah diidentifikasi sebagai Suhairi (32) berdasarkan tes DNA dan rekam medis.
8. Jenazah Hadi, 32 tahun, diidentifikasi melalui tes DNA dan rekam medis.
9. IQBAL (9), RED DIRT ROAD RT 01/08, Ruwai Badak diidentifikasi berdasarkan tes medis dan DNA di properti.
10. Hanifa (50), Kampung Bendungan Melayu RT 06/01, Rawa Badak Selatan, Koja diidentifikasi melalui pemeriksaan DNA, gigi dan medis.
11. Hardito (20), Dusun Danau Timur, RT 01/01, Desa Saruka, Kecamatan Saronje, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur diidentifikasi berdasarkan DNA dan tes kesehatan.
12. Dayu Nurmawati (39), Dusun Timor Leke RT 01/01, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur teridentifikasi berdasarkan DNA dan tes kesehatan.
Leave a Reply