Vape vs Rokok Konvensional: Mana yang Lebih Aman?

Rokok telah menjadi bagian dari budaya manusia selama berabad-abad. Namun, pada tahun 21 abad ini, muncul alternatif baru yang telah menjadi tren di seluruh dunia – vape. Vape adalah singkatan dari vaporizer, sebuah perangkat elektronik yang digunakan untuk menghasilkan uap dari cairan yang disebut e-liquid atau vape juice. Dalam perdebatan tentang kesehatan, muncul pertanyaan penting: mana yang lebih aman, vape atau rokok konvensional?

Artikel ini akan mengulas kedua produk ini, membahas komposisi, dampaknya terhadap kesehatan, dan berbagai aspek yang perlu dipertimbangkan ketika memilih antara vape dan rokok konvensional. Berikut kutipannya dari vapersindo.com.

Komposisi

Rokok Konvensional

Rokok konvensional terbuat dari tembakau yang dikeringkan, dipotong, dan kemudian digulung dalam kertas tipis. Selama pembakaran, rokok menghasilkan asap yang mengandung ribuan zat kimia, termasuk nikotin, tar, karbon monoksida, formaldehida, dan banyak lagi. Nikotin adalah senyawa adiktif yang memberikan sensasi “kecanduan” pada perokok.

Vape

Vape, di sisi lain, menggunakan cairan elektronik (e-liquid) yang biasanya mengandung propilen glikol, gliserin, nikotin (opsional), serta berbagai rasa dan aroma. Vape juice dipanaskan oleh elemen pemanas dalam vaporizer, menghasilkan uap yang dapat dihirup. Meskipun vape juice mengandung nikotin, tingkatnya dapat diatur, dan banyak vaper memilih untuk menggunakan cairan tanpa nikotin.

Nikotin

Nikotin adalah salah satu komponen utama yang membuat baik rokok konvensional maupun vape menjadi adiktif. Sebagian besar risiko kesehatan yang terkait dengan merokok berkaitan dengan nikotin. Konsumsi nikotin dapat menyebabkan ketagihan dan berbagai masalah kesehatan serius. Salah satu perbedaan utama antara kedua produk ini adalah tingkat nikotin yang dapat diatur dalam vape.

Dalam hal ini, vape memiliki keunggulan. Vaper memiliki kontrol yang lebih besar atas tingkat nikotin yang mereka konsumsi. Mereka dapat memilih e-liquid dengan kadar nikotin yang rendah atau bahkan tanpa nikotin sama sekali. Ini memberikan kesempatan kepada perokok yang ingin berhenti merokok untuk secara bertahap mengurangi ketergantungannya pada nikotin.

Dampak Terhadap Kesehatan

Rokok Konvensional

Dilansir dari vape indonesia, Rokok konvensional telah lama diketahui sebagai penyebab berbagai penyakit serius, termasuk penyakit jantung, stroke, berbagai jenis kanker, dan penyakit pernapasan. Tar dan zat-zat kimia lain dalam asap rokok memiliki efek merusak pada paru-paru dan organ tubuh lainnya. Selain itu, paparan terus-menerus terhadap asap rokok pasif juga berisiko.

Vape

Tentang vape, penelitian ilmiah masih terbatas dibandingkan dengan rokok konvensional yang telah dipelajari selama puluhan tahun. Namun, beberapa temuan awal menunjukkan bahwa vape lebih aman daripada merokok. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Annals of Internal Medicine pada tahun 2017 menyatakan bahwa vape mungkin kurang berbahaya daripada rokok konvensional dalam hal paparan zat kimia berbahaya.

Namun, penting untuk dicatat bahwa vape bukan tanpa risiko. Vaping masih dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan, terutama jika seseorang menggunakan e-liquid yang mengandung nikotin. Beberapa potensi risiko termasuk iritasi tenggorokan, batuk, sakit kepala, dan efek jangka panjang yang belum sepenuhnya dipahami.

Penghentian Merokok

Salah satu aspek penting yang perlu dipertimbangkan dalam perdebatan ini adalah penghentian merokok. Bagi banyak perokok, baik rokok konvensional maupun vape adalah upaya untuk mengurangi atau berhenti merokok. Vape sering digunakan sebagai alat bantu penghentian merokok, terutama karena pengaturan nikotin yang dapat disesuaikan.

Banyak perokok yang mencoba berhenti merokok mengalami kesulitan yang signifikan karena nikotin yang adiktif. Vape dapat membantu mereka dalam proses ini dengan memberikan alternatif yang kurang berbahaya. Namun, perlu dicatat bahwa penggunaan vape sebagai alat bantu penghentian merokok harus dibawah pengawasan profesional kesehatan, dan tujuan utamanya harus berhenti merokok sama sekali, bukan hanya mengganti dengan vape.

Potensi Efek Buruk

Rokok Konvensional

Rokok konvensional telah dihubungkan dengan berbagai penyakit mematikan, termasuk kanker paru-paru, penyakit jantung koroner, dan penyakit pernapasan kronis. Selain itu, merokok juga dapat menyebabkan komplikasi kehamilan dan berkontribusi pada masalah kesehatan lainnya. Dalam jangka panjang, dampak rokok konvensional pada kesehatan sangat serius dan seringkali fatal.

Vape

Efek jangka panjang dari penggunaan vape masih belum sepenuhnya dipahami karena vaporizer adalah produk yang relatif baru. Namun, ada beberapa kekhawatiran tentang dampak kesehatan jangka panjang. Misalnya, penggunaan vape dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti bronkitis kronis, dan beberapa kasus terkait dengan kerusakan paru-paru yang parah telah dilaporkan.

Selain itu, terdapat keprihatinan tentang efek penggunaan vape pada remaja. Banyak remaja yang belum pernah merokok sebelumnya mencoba vape, dan hal ini dapat membuka jalan bagi penggunaan nikotin yang adiktif.