Insiden Crazy Rich Surabaya Wahyu Kenzo Ditangkap Karena Penipuan Robot Trading

Menyusul peristiwa Crazy Rich Surabaya, Dinar Wahyu Septian Dyfrig alias Wahyu Kenzo dan pendiri Auto Trade Golad Trading Robot (ATG) ditangkap karena penipuan perdagangan robot.

Sebelumnya, Wahyu Kenzo dikabarkan menipu sekitar 25.000 anggota bisnis perdagangan robot hingga menimbulkan kerugian sekitar Rp 9 triliun.

Korban berkisar dari orang Indonesia hingga orang asing seperti Amerika, Rusia, dan Prancis.

Kenzo Wahyu juga diketahui ditangkap polisi dalam kasus ini sejak Sabtu (3/4/2023) lalu dan ditetapkan sebagai tersangka.

Wow Kenzo sendiri adalah seorang pengusaha yang berperan sebagai katalisator, sehingga dia ramah dengan orang-orang yang terlibat.

Lalu, bagaimana perjalanan Kenzo Wayu yang ditangkap karena kasus perdagangan?

Jalannya acara adalah sebagai berikut.

awal kasus

Awalnya, dugaan penipuan bot perdagangan Auto Trade Gold (ATG) yang dioperasikan PT Pansaky Berdikari Bersama dilaporkan resmi ke Bareskrim Polri.

Sebanyak 141 investor diketahui menjadi korban kerugian lebih dari Rp 15 miliar.

Laporan tersebut diajukan oleh kuasa hukum korban dan tercatat dalam Laporan Polisi No: STTL/179/VI/2022/BARESKRIM.

Kuasa hukum korban, Adi Gunawan mengatakan, laporan tersebut dibuat setelah sebelumnya korban mengirimkan somasi langsung ke Auto Trade Gold atau ATG.

Namun, laporan itu tidak ditanggapi.

“Sebelumnya kami telah mengirimkan somasi kepada ATG yang dikelola oleh PT Pansaky Berdikari Bersama. Namun, somasi tersebut belum juga dijawab.”

Karena kurangnya niat baik ATG, kami memberi tahu departemen kepolisian Sabtu lalu (03-04-2023) dan mengambil tindakan hukum.

“Tidak ada niat baik dari pihak ATG, kami menempuh jalur hukum dan melapor ke Polres Sabtu lalu,” kata Uday Gunawan dalam keterangannya, Selasa (21 Juni 2022).

Uday menjelaskan, dirinya dan timnya melakukan upaya hukum setelah mendapatkan status hukum berupa surat kuasa khusus dari hampir seluruh korban ATG.

Tindakan hukum lebih lanjut akan terus dilakukan setelah laporan dibuat.

Hingga tentunya masalah ini diselesaikan melalui pengadilan agar semua korban dapat menuntut dan mendapatkan haknya.

Mengenai hal ini, dia jelas ingin polisi segera menanganinya.

“Saya berharap Mabes Polri segera melakukan penyelidikan dan penyidikan terkait kasus ini agar tersangka bisa segera ditangkap,” ujarnya.

Pertama, kota Lampung heboh.

Sebelumnya, kasus bot trading penipuan Auto Trade Gold dan ATC dikabarkan sempat menghebohkan kota Lampung.

Korban yang lebih dikenal dengan nama Dinar Wahyu Saptian Dyfring atau Wahyu Kenzo, pemilik ATG yang disponsori PT Panthera Trade Technologies, menelepon Polda Lampung.

Wahyu Kenzo dilaporkan salah satu korban berinisial DHS warga Bandar Lampung yang bergabung menjadi anggota ATG/ATC sejak 8 Januari 2022.

Laporan tersebut menduga Kenzo Wahyu melakukan penipuan, tindak pidana berdasarkan UU ITE.

Tercatat dalam Laporan No. LP/B/383/IV/2022/SPKT/Polda Lampung tanggal 4 April 2022.

Departemen Keamanan Dalam Negeri Mapolda Lampung, “Saya telah mengajukan laporan resmi atas dugaan pemalsuan dan penyebarluasan berita bohong melalui media elektronik yang dikenal dengan Dinar Wahyu Septian Defrig atau Wahyu Kenzo, diatur dalam Pasal 28(1). UU ITE.” “. , Akhir-akhir ini.

Departemen Keamanan Dalam Negeri mengatakan negosiasi telah dilakukan sebelum masalah tersebut menjadi masalah besar.

Namun, karena tidak ada tanggapan dan Kementerian Keamanan Negara tidak dapat menarik uang yang diinvestasikan, laporan akhirnya diserahkan ke Polda Lampung.

Saat itu, Kantor Keamanan Nasional menyetorkan 200 juta rupee, dan Departemen Keamanan Dalam Negeri dikabarkan berjanji akan menarik deposit tersebut kapan saja.

Kemudian, mulai 3 Februari 2022, anggota tidak lagi dapat menarik dana untuk pemeliharaan atau pemulihan sistem.

Selain itu, para korban berjanji pada 18 Maret 2022, pemeliharaan akan selesai dan investor bebas untuk menarik diri.

“Namun, mulai akhir Maret 2022, situs web pantheratrade.tech tidak lagi dapat diakses sebagai aplikasi ATG/ATC.”

“Akun yang digunakan administrator sebagai user ID sudah tidak bisa diakses lagi,” ujarnya.

Wow Kenzo Ditangkap

Wahyu Kenzo akhirnya ditangkap Satreskrim Polres Malang Kota beberapa hari lalu dan ditahan di Rutan Polres Malang.

Hal itu dibenarkan Kapolres Malang Kota Coombs Paul Budi Hermanto.

“Ya, benar Wahyu Kenzo (WK) diamankan dan ditahan di Polresta dalam insiden bot jual beli ATG.

Teknik pengungkapan Kenzo membodohi ribuan korban.

Dikutip dari Surya.co Dengan dimulainya pandemi COVID-19 2020, Kenzo Wahyu memulai bisnis investasinya di perdagangan robot.

Memanfaatkan situasi pandemi yang membuat sebagian besar masyarakat tidak bisa melakukan kegiatan ekonomi saat itu, Kenzo Wahyu menawarkan kerjasama untuk menjual produk tersebut.

Produk yang ditawarkan berupa susu bergizi merek Greenshake dan Gluberry milik PT Pansaky Berdikari Bersama (Pansaka), perusahaan milik tersangka.

Masyarakat kemudian diajak bergotong royong menjual produk susu bernutrisi tersebut, dengan mengandalkan media sosial dan internet.

Dalam perjalanannya, Kenzo Wahyu menggunakan bot aplikasi ATG untuk meyakinkan member agar berkolaborasi menjual produknya sebagai investasi bisnis yang menguntungkan.

Dia mengatakan pada konferensi pers, “Saya tahu karena (tersangka) memanipulasi investor untuk memperdagangkan susu nutrisi dan masuk (penyelidikan) dari (tersangka) melalui kompensasi robot perdagangan ATG.” Timur. Humas Mabes Polri, Rabu (3 Agustus 2023).

Wahyu Kenzo menawarkan keuntungan investasi setara dengan 2000 USD atau Rp 30 juta setiap dua minggu sekali.

Bagi yang berminat, Kenzo Wahu merekomendasikan jumlah investasi yang sesuai dengan kemampuan masing-masing.

“Ada orang yang memanfaatkan bisa withdraw dengan kontrak rata-rata $2.000,” kata Hermanto.

Hermanto mengatakan bahwa ada kasus di mana beberapa anggota mengumpulkan dana investasi dari beberapa anggota, atau “satu anggota mendapat anggota”, yang telah memfasilitasi keikutsertaan mereka dalam bisnis bot perdagangan ATG.

Oleh karena itu, anggota tersebut juga harus menjadi sasaran kemarahan banyak anggota, seperti tidak dapat memperoleh kembali jumlah yang diinvestasikan jika aplikasi bot perdagangan ATG mulai menunjukkan masalah.

“Ya kira-kira seperti itu (member get a member), jadi ada sistem paket. Jadi kalau kasih sebesar itu ke korban, bisa beli paket pertama atau paket Timika ini, dan dapat revenue atau royalti dengan itu uang.Paket dan ada paketnya,” jelas Hermanto.

Kemudian kebanyakan orang akhirnya tertarik pada rencana bisnis investasi berbasis aplikasi karena otomatisasi yang bekerja di sistem.

Setelah menginstal aplikasi bot perdagangan ATG dan membiarkan sistem berjalan sendiri selama 24 jam, pendapatan mengalir ke kantong Anda, membuatnya sangat menarik bagi komunitas.

“Gratis dari 1,6 juta rupee hingga miliaran rupee. Tidak ada batasan. Bot dapat berdagang dalam nilai mata uang apa pun. Tidak perlu dipantau 24 jam sehari, artinya bot ini akan berjalan meskipun berjalan. kata